Mikroteknik Hewan

Mikroteknik merupakan suatu ilmu yang mempelajari metode atau prosedur pembuatan preparat mikroskopik. Namun, pendekatan secara teoritis pada pembelajaran mengenai mikroteknik, tidak memadai untuk pemahaman secara menyeluruh mengenai mikroteknik. Pembelajaran mengenai mikroteknik, lebih menekankan pembelajaran pada wilayah aplikatif, meskipun pada dasarnya teoritis juga dibituhkan sebagai suatu petunjuj yang harus dilalui agar pembuatan sediaan sesuai dengan prosedur kerja (Dzaif 2010: 1).
Pada mikroteknik, terdapat beberapa jenis teknik dalam pembuatan praparat, yaitu:
1. Whole mount
Yaitu penyiapan sediaan yang terdiri atas keseluruhan organ tubuh organisme secara utuh.
2. Smear
Yaitu penyiapan sediaan preparat dengan cara dioleskan.
3. Squash
4. Section
5. Marserasi
Jenis teknik tersebut digunakan tergantung kepada kebutuhannya masing-masing (Dzaif 2010:1; Djukri 20017:1).
Langkah-langkah yang perlu diperhatikan dalam pembuatan preparat awetan adalah fiksasi, dehidrasi, clearing (penjernihan), embedding, pencetakan, dan pewarnaan. Fiksasi merupakan suatu proses yang dilakukan untuk mempertahankan kondisi jaringan (Gunawan 2009:1). Tujuan dari fiksasi adalah untuk mempertahankan morfologi sel seperti semula, untuk mencegah terjadinya otolisis, dan untuk mencegah pertumbuhan bakteri atau jamus. Beberapa jenis bahan yang biasa digunakan sebagai bahan penfiksasi suatu jaringan., yaitu formalin, alkohol, larutan carnoi, larutan zenker, larutan helly, larutan bouin, larutan susa, omium, dan glutaraldehyde (Sudiana 2005: 1).
Dehidrasi pada pembuatan preparat awetan bertujuan umenarik air dari dalam jaringan secara perlahan-lahan gara jaringan tidak mengalami pengkeruta. Bahan yang digunakan adalah etaol dengan konsentrasi yang dinaikan bertahap Setelah pendehidrasian, selanjutnya dilakukan proses clearing. Bahan yang biasa digunakan, antara lain xylol,toluol, kloroform, dan benzen. Bahan-bahan tersebut berguna sebagai mediator antara larutan dehidrasi yang digunakan dengan larutan embeding yang akan digunakan. Proses penghilangan larutan dehidran dalam jaringan yang disertai dengan proses infiltarasi larutan embedding ke dalam jaringan disebut sebagai impregnasi. Bahan impregnasi tergantung pada jenis bahan embedding yang akan digunakan, antara lain parafin, carbowax, cellidin, double embedding, epon, dan sintetik resin (Sudiana 2005: 6).
Pewarnaan pada preparat dapat dibedakan menjadi dua jenis, yaitu pewarnaan umum dan pewarnaan khusus. Pewarnaan umum yaitu pewarnaan yang hanya untuk membedakan antara bagian inti dan sitoplasmanya. Jenis bahan yang iasa digunakan dalam pewarnaan umum adalah hematoksilin-eousin (HE). Pewarnaan khusus adalah pewarnaan yang digunakan untuk melihat satu macam jenis organel atau untuk membedakan jaringan tertentu. Beberapa metode yang digunakan dalam pewarnaa khusus adalah gomori, PAS (periodic acid schiff), imunohistokimia, dan apotag. Prinsip dari pewarnaan jaringan adalah brdasarkan pada afinitas antara zat warna dengan bahan yang diwarnai (Sudiana 2005: 17).

Daftar acuan:
Djukri. 2007. Pengantar mikroteknik. 28 November 2007. . http://www.mikroteknik.info/. 5 Mei 2011. pk 20.08 WIB.
Dzaif, Z. 2010. Preparat Wholemount Kutu Daun Bunga. 29 Juni 2010. http://www.blog pendidikanbiologi. preparat+wholemount/ 5 Mei 2011. pk. 19.45 WIB.
Gunawan, Y. 2009. Histologi. 6 November 2009. http://www.eching.mikroteknik/ 5 Mei 2011. pk 19.15 WIB.
Sudiana, K. I. 2005. Teknologi Ilmu Jaringan dan Imunohistokimia. CV Sagung Seto, Jakarta: i + 51 hlm.

Leave a comment

Blog Stats

  • 3,607 hits